Menyikapi Positif dan Negatif Dalam Sebuah Kondisi, Menurutmu Mana Yang Lebih Baik ?

Picture : Pixabay.com

Orang hidup pasti punya tujuan, menjadi manusia yang berguna bagi sesama dan menginspirasi orang lain. Memang sekilas gampang di ucapkan tapi semua itu gak mudah. Banyak orang begitu egois untuk dapat  memprioritaskan orang lain terlebih dahulu dibanding dirinya. Dan gak semua orang bisa melapangkan dada begitu saja untuk hal tersebut. Dikarenakan kepentingan kita kadang atau sering bahkan lebih penting di atas segalanya.
Dari kecil pasti secara gak langsung kita akan di hadapkan ke beberapa pilihan, entah itu penting, atau tidak lalu apakah itu akan berdampak untuk orang lain atau tidak. Hal-hal kecil pasti kita alami, mulai dari memilih menggunakan uang yang di tabung untuk membeli mainan atau dipakai untuk membeli jajanan di sekolah, Mengiyakan ajakan teman untuk bermain atau menggunakan waktu untuk istirahat setelah pulang sekolah. Semua pasti pernah mengalami hal ini Dan semua itu tergantung pribadi seseorang itu gimana cara dia menyikapi dalam memilih mana yang lebih prioritas.

Semakin besar semakin matang pribadi seseorang seharusnya mendewasa dalam memilih mana yang terbaik buatnya dirinya. kita akan lebih belajar gimana cara mengambil keputusan dari setiap pilihan-pilihan yang ada di depan mata kita. Seorang wanita yang sudah susah payah belajar sampai lulus sarjana apakah akan langsung mengambil keputusan menikah saja atau meniti karir, Lalu setelah berkeluarga dia dihadapkan pilihan lagi kepada apakah lebih baik menjadi ibu rumah tangga daripada berhasrat terus menaiki jenjang karir di luar sana. Lalu seseorang yang berasal dari keluarga kurang dari cukup ekonominya dimasa lalu setelah lulus kuliah dengan susah payah apakah harus ikhlas menjadi ibu rumah tangga mengurus anak dan suami daripada mengejar karirnya kembali? Semua itu pastilah pilihan yang tidak mudah untuknya tentunya. Tapi balik lagi dari semua itu dia harus memprioitaskan mana yang seharusnya di pilihnya saat ini.Apakah uang, karir atau waktu untuk keluarga? That is your chooise!

Begitupun dengan masalah sosial, Apakah kita harus memaksa berteman dan bergaul dengan seseorang yang suka meremehkan orang lain, padahal dia berjasa besar dimasa lalu kepada kita, dan apakah kita tetap menganggap itu semua gak masalah meski sikap dia sudah berbeda kepada kita dikarenakan beberapa hal sepele. lalu, apakah kita harus terus berlapang dada kepada tetangga yang dibelakang kita, saat kita jatuh mereke dengan asyiknya menggunjingkan kita. Apakah semua itu harus di sabari dengan pura-pura gak tau apa yang telah mereka lakukan ke kita dimasa lampau dan sekarang, kita telah sukses dan mereka meliat kita dengan kata "wow" dan apakah kita harus maafkan kekecewaan kita kemarin ? Semua butuh pilihan, kata orang bijak dan pasti mereka akan bilang "maafkanlah", tapi cara itu ampuh? "ya, maaafkanlah dan ikhlaslah".

Gak semua orang memang berhati baik seperi nabi. Tapi setidaknya dengan adanya niat pasti sedikit demi sedikit semua akan terlewati dengan ikhlas. Orang pintar bilang maafkan tapi jangan pernah lupakan pelajarannya. Begitu pentingnya memprioritaskan diri untuk memilih sikap seprti si kucing hitam atau si kucing putih. Kita bukanlah malaikat yang tidak pernah salah, tapi kita adalah manusia makhluk sempurna yang diberi akal untuk bersikap rasional dengan mengedepankan sikap yang diajarkan agama kita.


Baca Juga :
9 Tips Yang Bisa Bikin Harimu Bahagia


Prioritas tak selalu mengenai materi akan tujuan hidup tapi kadang atau bahkan sering kita harus memprioritaskan sikap kita terhadapa permasalahan sekitar kita. Gimana berhadapan sama orang yang menyebalkan, gimana bersikap sama orang yang level wawasannya kurang, gimana harus "berakting" baik terhadap seseorang yang kadang membuat kita kesal dan gondok. Dan gimana membuat senyum yang jujur menjadi senyum terpaksa di depan orang yang berpengaruh terhadap pekerjaan kita. Semua itu kadang penting dan kita harus belajar gimana cara agar kita gak menciptakan masalah kepada seseorang itu. Karena mungkin di lain waktu rezeki kita bisa hadir lewat dia.

Dengan terus berfikiran positif kita mungkin akan bisa mengabaikan keputusan buruk dalam setiap pilihan yang kita hadapi. Maka mana prioritas yang harus kita pilih adalah memprioritaskan suatu keputusan yang mendamaikan hati dan bermanfaat bagi kita dan orang-orang sekitar kita.

Post a Comment