Belajar Menanam Di Lahan Belakang Rumah

Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari

Sebenarnya dalam dunia tanam menanam saya new bie banget. Saya sendiri jarang bahkan gak pernah menanam tanaman apapun di sekitar rumah ortu dulu. Jangankan tanaman yang sulit tumbuh, yang mudah saja jarang dipraktekan. Karena dari dulu aktifitas utama adalah ngantor yang berangkat pagi pulang malam, jadi boro-boro mau niat menanam, udah istirahat di weeknd aja udah cukup hehee.

Nah kali ini dirumah baru, suami saya mengajak untuk memulai menata tanah belakang rumah dengan beberapa tanaman. Langsung deh saya exited, ya meskipun suka malas, tapi jika ada teman yang mengajak tentu dengan senang hati saya mau memulainya. 

Dimulai dengan pencarian bibit-bibit tanaman di market place, di beberapa online shop yang meyakinkan penjualannya. Seperti biasa juga suami saya selalu start duluan dalam masalah cari mencari barang incaran di online shop. Dan benar saja kan,  saat sedang senggang saya di kasih link beberapa macam tanaman yang di incar untuk ditanam di tanah belakang rumah. Mulai dari bibit buah, bunga, sayur dan semacamnya.

Tokopedia, elevania, blibli sampai shopee semua dijelajah. Untuk beberapa barang seperti pot, tanah, dan beberapa bibit ada yang kami beli menggunakan media pengiriman gojek, tapi ada beberapa bibit juga yang kita pesan via pengiriman JNE.


Berikut link saat kami membeli bibit :
https://www.tokopedia.com/sumberberkah607

Sedangkan ini untuk pembelian alat-alat bercocok tanam :
https://www.tokopedia.com/hijauqu/


Yang jelas menanam itu pake hati yah, mulai dari pemilihan bibit tanaman, jenis tanaman, pot yang akan di pakai, jenis tanah dan pupuknya. Oh ya bumbu inti dapur juga kepengen ada terus di dapur, maka sayapun juga mencoba menanamnya, beberapa di antaranya cabe rawit, cabe merah besar, bawang merah, bawang putih, dan tomat merah hihii lengkap yah.

Untuk cabe rawit saya ambil dari cabe yang ada di kulkas rumah, dikeluarkan isinya dan pisahkan dari daging cabe, lalu untuk cabe merah besar saya sengaja beli di bibit onlineshop seperti yang saya pesan, dan untuk bawang merah, bawang putih juga tomat juga saya ambil dari kulkas. Caranya sama hanya saja untuk bawang merah dan bawang putih tinggal masukkan saja ketanah, dengan cara bagian yang mengeluarkan akar pada bawang dimasukan ke dalam tanah, sedangkan tomat sama seperti cabe dikeluarkan dahulu bijinya, lalu sebarkan ke tanah yang sudah memiliki kandungan pupuk dan di siapkan dalam pot.


Berikut penampakannya persiapan kami dalam menanam tanaman di lahan belakang rumah.

Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari

Biji cabe yang diambil dari daging cabe yang ada di kulkas dan,
 biji cabe besar hasil pembelian di onlineshop


Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari

Bibit dari beberapa bunga dan buah hasil beli di onlineshop


Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari

Bawang merah dari kulkas yang sudah keluar akarnya


Sudah siap semua biji dan bibit bunga dan buah, sekarang menyiapkan media tanamnya. Karena tanah yang berpupuk terbatas jumlahnya, maka kami mencampurkannya dengan tanah merah. Oh ya untuk menanmnya sengaja sengaja kami pakai dari botol bekas dahulu agar biji yang ditanam tersebut memiliki akar dan setidaknya tumbuh dahulu lalu selanjutnya bisa dipindah ke pot yang lebih besar.

Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari

Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari


Mediasi yang kecil ini untuk bibit bunga dan buah, sedangan untuk bibit biji cabe, bawang dan tomat cukup tempat langsung saja, yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Seperti ini.


Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari



Sekedar info, karena ada beberapa bibit yang harus diperlakukan spesial sebelum dimasukin dimedia tanah. Maka bibit ini harus lakukan beberapa step sebelum siap ditanam. Bibit itu adalah Anggur, Bunga matahari, Jeruk lemon, Sakura. Berikut stepnya :
1. Rendam bibit dalam air suhu dibawah 100 derajat celcius dalam waktu 3-4 jam, guna melunakkan bibit yang sebelumnya mungkin sudah di oven sehingga mengeras oleh penjual.
2. Setelah di rendam, masukan bibit ke wadah yang sudah telah diberi alas tisu basah atau kapas.
3. Letakan benih bibit  disitu sampai keluar akar. Jadi butuhkan beberapa hari untuk menunggunya sampai keluar bibit.
4. Jika sudah keluar akar, maka bibit siap di tanam dengan mediasi tanah pada pot.


Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari

Just for your info, setelah meletakkan media basah dan lembab seperti gambar tersebut, ada  saja gangguannya lho, seperti pengalaman saya ditinggal semalaman, ada saja serangga atau sejenisnya yang memakan bibit tanaman saya, Jadi solusinya, tutup media tersebut agar lebih terhindar tapi agar tidak pengap lubangi tutupnya agar terhindar dari serangga tapi tetap kita bisa menunggu hasil sukses pengembangan bibit sampai berakar.

Sebenarnya, akan lebih baik memang seluruhnya menggunakan tanah yang murni berpupuk, tapi karena ketersediaannya terbatas, maka memutuskan untuk mencampurkannya saja. Dan berikut foto-foto dalam rangka menyiapkan media tanah dalam pot untuk bibit yang telah siap digunakan.


Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari

Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari


Dan ini adalah penampakan pot tanaman bawang merah dan tomat yang sudah mulai tumbuh dalam beberapa hari setelah kami menanamnya di minggu lalu.

Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari


Waah, senang ya rasanya menanam di belakang rumah, sedikit lahan yang tersisa bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih berguna dan ada hasil yang akan di dapat keesokan harinya nanti. Rasanya gak sabar buat nunggu hasil itu, akan ada berbagai macam buah, bunga dan keperluan bumbu dapur di lahan tanah belakang rumah.
Bagaimana degan cerita kamu ?


Baca Juga :


Post a Comment