Kematian Dan Kehidupan Hanya Milik Allah SWT

Picture : pixabay.com

Tidak mudah menerima apa yang sudah terjadi dalam waktu yang berdekatan di beberapa saat kebelakang ini. Untuk saya semua seperti mimpi dan benar-benar tidak mudah menelaah mencerna dan menerima dengan hati lapang.
Setelah momen pahit (keguguran) di bulan September 2019, kembali lagi saya harus menerima kenyataan kalau mama harus berpulang rahmatullah di awal Januari. Di saat detik-detik penentuan kapan proses FET (tanam embrio yg dibekukan) akan berlangsung. Kurang lebih tinggal 4 hari lagi proses itu akan di tentukan dokter Aucky. Semua sangat cepat terjadi, kondisi itu dimulai dari mama yang menderita batuk-batuk dan ada perbesaran jantung di akhir desember, keluarga sudah  merawat dengan rawat jalan tapi di hari itu minggu tertanggal 12 Januari 2020 pagi jam 01 pm mama rupanya sudah tidak kuat dengan penyakitnya dan mama harus kembali kepada sang pencipta. Dimana setelah sehari sebelumnya di sabtu pagi mama minta masuk RS dikarenakan dadanya dirasa semakin nyeri dan di ujungnya perjuangan mama sampai dini hari akhirnya mama akhirnya nyerah dengan penyakitnya.

Selain perbesaran jantung, mama diketahui ada infeksi di paru-paru yang sudah menyebar dengan begitu cepat yang menyebabkan sepsis, pertahanan dirinya lumpuh dan virus itu menyebar cepat dan trakhir mengenai ginjalnya juga (menyebabkan gagal ginjal), ya mama sudah kena gagal ginjal di saat-saat trakhir. Oh mama.. kenapa semua bisa terjadi begitu cepat..

Saya sendiri yang saat itu berada di gresik tidak kuasa mendengar info sakitnya yang berhari-hari tapi gak kunjung sembuh. Tak ada yang bisa kulakukan selain berdoa dari jauh.

Sambil menunggu hasil lab dari RS di sabtu siang, sorenya saya minta tiket pesawat ke suami untuk penerbangan malam, dengan harapan mama bisa  liat aku dan aku pun tenang balik lagi ke Surabaya dengan tenang, ya paling enggak mama udah bisa ngomong. Tapi apa yang ku dapat, saat pesawat landing chattingan suami yang dari pagi udah bantu jaga di RS, bilang kalau "kondisi mama semakin ngedrop banyak berdoa ya", ini chattingan macam apa…….. ya Allah.... chattingan macam apa ini….. menyusuri ruang dan terus berjalan cepat ke arah keluar terminal dengan hati yang hancur.

Hancur aku maa… cuma bisa nangis dan nangis, dan hati terus teriak "ma, hayo bangun ma, bangun ma.... banguuuun…, ini aku lho datang ma...." sungguh malam minggu yang kelabu saat itu. saya pusing, saya bingung, saya nge'blank!!!


Baca juga :


Dengan dibantu tetangga sekaligus teman kerja suami yang baik hati (dari sawangan depok-bandara soetta), saya di jemput dibandara dan langsung ngebut menuju rumah sakit. Disana sudah menunggu suami dan adik2, suami sempat wanti-wanti "mama sudah ngedrop, kamu jangan nangis ya klo di dekatnya", saya pun coba mengangguk saja arahan dari suami.

Dan ketika masuk ruang HCU dengan muka bingung saya cari dimana tempat tidur mama.
Di ujung sebelah kanan di antara pasien-pasien lainnya yang sudah berumur sepuh ada seseorang yang nafasnya sudah dibantu dengan selang dan dalam kondisi sakaratul. Saya masih saja seperti tidak menerima dan menyangkal kalau orang itu bukanlah mama tapi setelah kudekati, benar itu adalah mamaku,,,, ya allah… aku ketemu lagi dengannya dalam kondisi yang udah kaya gini, udah sakaratul.. sudah dibantu selang disana sini.. seketika aku nangis dan minta mama untuk bangun, tapi mama tetap saja, tetap saja masih tertidur seakan tidak mendengarku dan terus berjuang dengan alat selang-selangnya, ya mama koma. Asli sedih banget malam itu, malam sudah menunjukan pukul 11 dan tidak ada tanda-tanda kalau mama akan keluar dari ruangan itu. Susterpun bilang "kalau orang tuanya bisa berjuang melewati malam ini itu sangat luar biasa pak bu."

Keluar ruangan saya duduk dan mencoba membacakan surat yasin untuk kemudahan mama, dan di dalam di temani adik yang nomor satupun dibacakan surat yang sama. Gak lama setelah bacakan surat dari bagian  kitab suci itu dan akhirnya mama pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan dunia ini untuk kami keluarganya, anak-anaknya, suaminya dan semuanya. Hancur ma,,, aku hancur ma... setelah kurang lebih sebulan gak ketemu karna aku harus memulai proses FET dan semua persiapan di Gresik Surabaya, engkau malah pergi tanpa kata sebelum kita ketemu. Aku hancur ma.. kehilanganmu, semua kenangan begitu banyak terekam di kepala ini, seakan masih belum bisa menerima kenyataan ini.

Ya.. mungkin ini semua sudah takdir Tuhan, Bukan mungkin tapi memang benar sudah takdir Allah. Kelahiran, kematian, rezeki, ajal, jodoh semua sudah di tetapkannya jauh sebelum kita ada. Omongannya mama dulu tentang keinginannya kalau meninggal tidak mau menyusahkan anak-anaknya jadi kenyataan, tapi kita disini sangat syok dengan semua ini ma.. 

Ma,, mungkin aku terlalu banyak mengecewakanmu, kurang berbakti dan sering bentrok pendapat denganmu, tapi aku sangat kehilangan ma... hancur aku ma...

Picture : pixabay.com

Saya sendiri merasa saat ini sedang berjalan dalam lorong yang sangat gelap, kejadian-kejadian itu semua seakan bertubi-tubi.. tidak mudah... semua tidaklah mudah. Sudah mulai bangkit dengan harapan dan semangat yang baru tiba-tiba di jorokin ditendang jatuh ke dalam jurang yang sangat dalam. Kadang bingung bagaimana aku merangkaknya lagi, apa nanti akan jatuh kembali, apa benar ada cahaya itu, apa benar ada ujung di terowongan yang gelap ini ?

Saya mencoba mencerna semua yang terjadi dan terus mencoba kembali mendekat kepadaNYA dengan membaca firman-firmanNYA.

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6)

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. 2:286)

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. 3:139)

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (QS. 12:87)

“Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Rabb yang memiliki ‘Arsy yang agung”. (QS. 9:129)


Hanya kepadaNYAlah diri ini berserah diri atas semua kejadian itu, menjadi muslim yang sebenar-benarnya meyakini bahwa ini semua sudah kehendakNYA.

Ayat ini pun juga benar-benar mengobati kesedihan itu : 

"Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, apa yang kurang sempurna dan apa yang bertambah dalam rahim. Dan segala sesuatu ada ukuran di sisi-Nya."
(QS. 13:8)

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
(QS. Hujurat: 13)


Juga FirmanNYA tentang kematian setiap orang :

“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya”. (QS Ali Imran : 145).

"Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (QS Ali Imran : 185).


Allah menciptakan Ada malam ada siang, ada gelap ada terang, ada sakit ada sehat.
Ada kematian maka ada kelahiran..
Semoga ada kebahagiaan dan kemudahan-kemudahan itu menunggu disana, di ujung lorong itu, aamiin..



Baca Juga :


Kunjungi juga youtube saya :

Post a Comment